Hidup adalah pilihan, kadang memang membingungkan. Tapi yang pasti sebagai seorang muslim saya percaya bahwa Jodoh, Rejeki, pertemuan dan kematian sudah di atur oleh Allah jauh di alam perjanjian sana yang di sebut yaumil mahfud. Manusia hanya bisa berusaha Allah yang menentukan segalanya dahal hal baik dan buruk. Semenjak lulus dari sebuah perguruan tinggi Politeknik di kota Petro Dollar Lhokseumawe, dengan bekal ijazah Politeknik saya mencoba keberuntungan di jakarta bekerja di perusahaan Korea dengan gaji yang pas pasan, tapi lumayan untuk anak lajang bisa memenuhi kebutuhan hidup di tahun 1995 di Jakarta. Tidak lama bekerja disana sebagai staff EDP yang cuma bisa mengoperasikan program Wordstar dan Lotus 123 (waktu itu udah lumayan canggih mungkin) saya coba jajaki perusahaan lain, terdamparlah di perusahaan keramik terpresisi di dunia Lyman group yang memproduksi keramik dinding dan lantai merek Roman dan Royal. Perusahaan yang banyak mempekerjakan tenaga ahli dari ItalIA ini sangat unik terutama penampilan pekerja dari Italia yang nyentrik dengan berpakaian putih seperti dokter dan rambut panjang di ikat ke belakang menjadikan suasana plant seperti arena sepakbola di Italia. Sempat dapat tawaran mendapat pelatihan di Imola Italia untuk Senior Tehnician, namun impian itu sirna karena Indonesia di terpa krisis dan bergejolaknya Jakarta menjelang kerusuhan May 1998. Bosan dengan kondisi jakarta yang tidak kondusif saat itu, di tambah sudah 5 tahun tidak pulang ke kampung, saya mencoba menenangkan diri di kota kelahiran di Samalanga, sebuah kota santri di kabupaten Bireun. Ada tawaran mendadak waktu itu untuk bergabung dengan salah satu perusahaan Oleochemical yang berada di kota Medan.
Flora Sawita Chemindo namanya, perusahaan yang memproduksi Glycerine dan fatty Acid dengan pemasaran export ke negara negara eropa adalah cikal bakal saya menjajaki pengalaman baru di bidang Instrument / Control System. Dengan teknologi terbaru yang di milik Flora saya bisa belajar banyak tentang Control system ( DCS, PLC dan mengenal instrument equipment canggih lainnya ).
Bekerja di flora sungguh sesuatu yang luar biasa, sangat menyenangkan ditambah dengan hubungan kekeluargaan yang sangat baik, mampu membuat saya bertahun di sana selama 8 tahun. Bahkan hubungan kekeluargaan kami sesama Ex Flora masih terjalin sampai sekarang.
Tahun 2006, Raksasa Palm Oil Wilmar Group dengan perusahaannya Wilmar Bio Energi Indonesia yang berlokasi di Dumai, menjadi inceran saya karena tawara gaji dan benefit yang di tawarkan cukup bagus. Menjadi Maintenance Coordinator/ Head section disana untuk Electrical&Instrument benar benar tempat baru untuk belajar dan meniti karir.
Bekerja dengan pimpinan dan sering bertemu dengan top management Wilmar benar benar suatu pengalaman yang baru bagi saya. Menangani project project besar, sambil melakukan koordinasi dengan Plant Manager dan Maintenance Manager, untuk bio diesel plant yang sudah mulai beroperasi 3 plant bukan lah pekerjaan mudah, tapi belajar dan belajar menjadikan kita terbiasa dengan masalah dan cepat menemukan solusi. Sayangnya, saya termasuk orang yang kurang sabar, mudah bosan dengan suasana dan rutinitas, membuat saya ingat kembali dengan suasana kerja di Midle East yang sudah lama di incar. Jadi teringat terus pesan pak Taufiq Tamin, Bos Wilmar untuk region Dumai, tentang filosofi matahari terbit, dimana saat itu saya masih sangat mudah, punya kesempatan untuk membuat perubahan.
Dengan basic bekerja di Oleo Chemical saya merasa waktu itu sangat sulit menembus seleksi di perusahaan oil and gas, ini terbukti dari beberapa kali wawancara selalu di akhir interview basic saya bekerja sebelumnya menjadi kendala bagi saya untuk memenangi kompetisi di dunia Migas Midle East, saya jadi ingat teman2 seperjuanagn dari Cevro, Exxon Mobil, Shell dan Petronas yang lebih duluan beruntung waktu itu. Semoga mereka masih sehat sehat semuanya.
einginan kuat untuk bisa menjadi bagian dari karyawan di Midle East, membuat saya terdampar di Betara Gas Plant Petrochina sebuah perusahaan yang memproduksi Gas NGL di propinsi Jambi. Kepercayaan diri untuk berkompetisi dengan teman teman lain untuk merebut satu tiket ke Midle East terbuka lebar.
Pucuk di cinta, ulampun tiba, tepatnya pada tanggal 21 May 2011 GASCO, sebuah perusahaan Gas di Abu Dhabi yang berskala dunia mengirim email pertama untuk test dan interview di Ritz Charlton Hotel jakarta.
Ini adalah gerbang pertama jalan menuju middle east.
Flora Sawita Chemindo namanya, perusahaan yang memproduksi Glycerine dan fatty Acid dengan pemasaran export ke negara negara eropa adalah cikal bakal saya menjajaki pengalaman baru di bidang Instrument / Control System. Dengan teknologi terbaru yang di milik Flora saya bisa belajar banyak tentang Control system ( DCS, PLC dan mengenal instrument equipment canggih lainnya ).
Bekerja di flora sungguh sesuatu yang luar biasa, sangat menyenangkan ditambah dengan hubungan kekeluargaan yang sangat baik, mampu membuat saya bertahun di sana selama 8 tahun. Bahkan hubungan kekeluargaan kami sesama Ex Flora masih terjalin sampai sekarang.
Tahun 2006, Raksasa Palm Oil Wilmar Group dengan perusahaannya Wilmar Bio Energi Indonesia yang berlokasi di Dumai, menjadi inceran saya karena tawara gaji dan benefit yang di tawarkan cukup bagus. Menjadi Maintenance Coordinator/ Head section disana untuk Electrical&Instrument benar benar tempat baru untuk belajar dan meniti karir.
Bekerja dengan pimpinan dan sering bertemu dengan top management Wilmar benar benar suatu pengalaman yang baru bagi saya. Menangani project project besar, sambil melakukan koordinasi dengan Plant Manager dan Maintenance Manager, untuk bio diesel plant yang sudah mulai beroperasi 3 plant bukan lah pekerjaan mudah, tapi belajar dan belajar menjadikan kita terbiasa dengan masalah dan cepat menemukan solusi. Sayangnya, saya termasuk orang yang kurang sabar, mudah bosan dengan suasana dan rutinitas, membuat saya ingat kembali dengan suasana kerja di Midle East yang sudah lama di incar. Jadi teringat terus pesan pak Taufiq Tamin, Bos Wilmar untuk region Dumai, tentang filosofi matahari terbit, dimana saat itu saya masih sangat mudah, punya kesempatan untuk membuat perubahan.
Dengan basic bekerja di Oleo Chemical saya merasa waktu itu sangat sulit menembus seleksi di perusahaan oil and gas, ini terbukti dari beberapa kali wawancara selalu di akhir interview basic saya bekerja sebelumnya menjadi kendala bagi saya untuk memenangi kompetisi di dunia Migas Midle East, saya jadi ingat teman2 seperjuanagn dari Cevro, Exxon Mobil, Shell dan Petronas yang lebih duluan beruntung waktu itu. Semoga mereka masih sehat sehat semuanya.
einginan kuat untuk bisa menjadi bagian dari karyawan di Midle East, membuat saya terdampar di Betara Gas Plant Petrochina sebuah perusahaan yang memproduksi Gas NGL di propinsi Jambi. Kepercayaan diri untuk berkompetisi dengan teman teman lain untuk merebut satu tiket ke Midle East terbuka lebar.
Pucuk di cinta, ulampun tiba, tepatnya pada tanggal 21 May 2011 GASCO, sebuah perusahaan Gas di Abu Dhabi yang berskala dunia mengirim email pertama untuk test dan interview di Ritz Charlton Hotel jakarta.
Ini adalah gerbang pertama jalan menuju middle east.
No comments:
Post a Comment